Akankah US Dollar Kembali Menguat?

Akankah US Dollar Kembali Menguat?

Diperbarui • 2019-11-11

Setelah 3 minggu green back melemah tanpa koreksi, maka pertanyaan, “Akankah US Dollar kembali menguat?” mulai banyak bermunculan. FOMC meeting akan diadakan pada bulan Desember 2017 sudah mulai dekat dan kenaikan suku bunga oleh The Fed seperti sudah dipastikan. Kita mengetahui bahwa hasil notulen rapat FOMC minggu lalu menyiratkan bahwa masih ada perdebatan akan kenaikan suku bunga dengan melihat laju inflasi yang masih lemah, dan ini tentunya dapat membawa pasar uang terlihat sideway kedepannya. Tidak ada data ekonomi minggu ini yang dapat membuat kenaikan US Dollar secara ekstrim, tetapi adanya Gubernur The Fed Janet Yellen dalam satu ruangan dengan Jerome Powell pada kongres di Washington DC akan menarik perhatian para pelaku pasar, dan rencananya mereka akan pidato pada hari Rabu tanggal 29 November 2017 pukul 22.00 wib. Faktor lain yang dapat menguatkan US Dollar adalah reformasi perpajakan yang rencananya akan dilakukan pemungutan suara pada hari kamis di senat. Keadaan ini yang akan membuat US Dollar akan terlihat sideways di minggu ini  dengan kecenderungan menguat jika reformasi perpajakan berhasil disepakati.

Index Dollar 4 hari turun tanpa koreksi dan sudah 3 minggu membuat candle bearish. Support 92.55 dan 91.55 merupakan support kuat bagi index dollar yang tentunya akan membuat candle – candle pull back diareal tersebut. Target penguatan index dollar adalah 94.06 dengan target jauhnya di level 96.06.

Japan

Yen. Setelah pimpinan Bank of Japan mengatakan bahwa tidak akan menambah jumlah program stimulusnya, dan anggota dewan Bank of Japan kembali mempertegas bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan walaupun laju inflasi belum mencapai 2%. Pernyataan ini, tentunya memberikan suatu signal penguatan eekonomiJepang kedepannya dan tentunya akan menjadi penguatan bagi mata uang yen. Pelemahan US Dollar akan direspon penguatan bagi mata uang yen kedepannya.

Resistance pada level 112.07 merupakan resistance kuat sebelum USDJPY kembali melucur ke level 110.80 dengan target 108.50 an.

Eropa

Euro. Setelah Mario Draghi mengatakan bahwa program stimulus QE akan mulai kembali dipangkas pada bulan januari 2018, serta membaiknya data – data ekonomi dikawasan Uni Eropa maka kembali mata uang Euro menjadi incaran para pelaku pasar. 3 minggu berturut – turut naik tanpa koreksi dan tentunya ini tidak terlepas dari pelemahan us dollar selama ini. Walaupun mempunyai banyak faktor geopolitik dikawasan tersebut, tetapi perbaikan dalam neraca perdagangan yang telah mencapai surplus lebih dari 26 miliar euro membuat para investor optimis bahwa perbaikan ekonomi di wilayah tersebut mulai terlihat.

Target euro ke level 1.2080 an memang secara teknikal akan terlihat dengan jelas walaupun koreksi dapat saja terjadi ke level 1.1850 an sampai 1.1750 an.

Komoditas

AUTRALIA. Kebijakan moneter dari bank sentral Australia yang masih mengingikan pelemahan mata uangnya memang masih terlihat dalam channel downtrend. Dimana pelemahan US Dollar akhir – akhir ini sangat menolong penguatan Aussie. Penguatan US Dollar kedepan dapat membuat penurunan kembali pada mata uang AUDUSD.

Level 0.7690 merupakan resistance kuat AUDUSD dan jika dilewati maka 0,7750 merupakan target selanjutnya. Pelemahan pair ini akan menargetkan ke level 0.7480 an.

Menyerupai

XTIUSD Pertahankan Momentum Kenaikan Untuk Hari Ke Tujuh
XTIUSD Pertahankan Momentum Kenaikan Untuk Hari Ke Tujuh

Harga minyak mentah acuan AS West Texas Intermediate (WTI) masih dalam jalur melanjutkan kenaikan untuk hari ke tujuh secara beruntun, pada Rabu (14/02/2024). Menurut laporan pasar minyak bulanan OPEC, ada kekhawatiran mengenai kepatuhan kelompok ini terhadap pemangkasan produksi

Ketegangan Geopolitik Meningkat, Minyak di Kisaran Tinggi
Ketegangan Geopolitik Meningkat, Minyak di Kisaran Tinggi

Pasar saham Asia melemah pada perdagangan Selasa (30/01/2024), terseret oleh kasus likuidasi perusahaan raksasa properti China..Kegelisahan investor terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah telah mengendalikan sentimen risiko.

Berita terbaru

AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion
AUDUSD Berbias Bearish di Tengah Risk-Aversion

Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,

Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi
Data Ekonomi Australia Melemah, Seiring Melemahnya Inflasi

Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.

USDCAD Berusaha Hentikan Penurunan Tiga Hari
USDCAD Berusaha Hentikan Penurunan Tiga Hari

USDCAD terlihat berusaha keras mempertahankan momentum bullish pada hari Kamis (28/03/2024),..Pasar akan berfokus pada data PDB Kanada yang dirilis malam ini pukul 19.30 WIB.

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera