Perang Dagang Berkecamuk Harga Emas Mengamuk

Perang Dagang Berkecamuk Harga Emas Mengamuk

Diperbarui • 2019-11-11

Perang dagang antara Amerika – China sepertinya sudah tidak dapat di bendung lagi. Sejak administrasi Trump menaikan tariff barang China senilai $200 milliar, dan dibalas oleh China dengan kenaikan tariff product Amerika , senilai $60 milliar, maka kesepakatan gencatan senjata perang dagang kedua negara tersebut sudah berakhir.

Keadaan semakin memanas setelah Pemerintah Amerika Serikat memasukan Perusahaan Teknologi Huawei kedalam daftar hitam mereka, sehingga kurang dari 90 hari mendatang, smart phone Huawei tidak dapat menggunakan fasilitas google android dan ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi perusahaan Samsung dan Apple.

Tidak sampai disitu saja, ternyata perusahaan FedEx telah memindahkan alamat pengiriman, yang seharusnya paket dikirim dari Jepang ke China, telah dibelokan ke Amerika, dan paket lainnya dari Vietnam ke China dibelokkan ke negara Asia lainnya. Pemerintah China tentunya akan mengadakan penyelidikan atas 4 paket Huawei yang seharusnya dikirimkan ke China dapat di belokan ke negara lain dan ini tentunya membuat Pemerintah China berfikir ulang untuk menghadiri KTT G20 di Japan.

Saling tuduh bahwa China meninggalkan kesepakatan damai perang dagang, langsung dijawab oleh Pemerintah China dengan mengeluarkan Buku Putih tentang bagaimana Amerika Serikat bukanlah negosiator yang dapat dipercaya dan Pemerintah China menginginkan pembicaraan yang setara, saling menguntungkan dan dapat dipercaya.

Keadaan ini tentunya membuat Pemerintah China untuk berniat akan mengutus Pejabat Tinggi China untuk menggantikan Presiden Xi dalam KTT G20 di Japan pada tanggal 20 Juni 2019.

Panasnya perang dagang kedua negara ini tentunya hanya akan menaikan harga emas loco London ke harga $1315/ troyounce dengan resiko koreksi ke harga $1290/ troyounce.

Gold Timeframe Daily

gold 3 juni.png

Disisi lainnya harga minyak dunia dapat kembali naik jika terdapat benturan antara Pasukan Pengawal Revolusi Iran dengan Pasukan Amerika Serikat yang dikirim kekawasan teluk Timur Tengah. Keadaan ini tentunya akan membuat pair USDCAD kembali melemah kelevel 1.3474 dan Alternatif koreksi ke level 1.3575 jika perang dagang Amerika - Mexico berdampak pada kesepakatan dagang Amerika - Canada.

USDCAD Timeframe Daily

usdcad 3 juni.png 

Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam waktu yang lebih panjang.

Menyerupai

Berita terbaru

Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?
Sanggupkan Emas Berlama-lama di Puncak?

XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa

Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152
Sebagian Pasar Masih Libur, Yen Stabil di Bawah 152

Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen. 

Deposit dengan sistem pembayaran bank lokal DI INDONESIA

Pemberitahuan pengumpulan data

FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.

Ditelepon kembali

Manajer kami akan menghubungi Anda

Merubah nomor

Permintaan Anda diterima.

Manajer kami akan menghubungi Anda

Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah

Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat

Internal error. Silahkan coba lagi

Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!

Anda menggunakan versi browser lama Anda.

Perbarui ke versi terbaru atau coba yang lain untuk pengalaman trading yang lebih aman, lebih nyaman dan produktif.

Safari Chrome Firefox Opera