Pasar saham Asia memiliki sentimen beragam pada perdagangan Rabu (27/03/2024), para pedagang menunggu katalis penggerak harga baru untuk memberikan petunjuk mengenai kebijakan
USDCHF Kembali Berpeluang Turun
Diperbarui • 2019-11-11
Pergerakan harga pada pair USDCHF pada pekan ini masih berlanjut dalam trend turun yang kuat, hal ini disebabkan oleh permasalahan perang dagang antara Amerika dan China yang saling membalas serangan dalam hal tarif bea masuk barang impor, belum selesai sampai disitu saja perang dagang juga kembali meluas ke negara Meksiko dimana Amerika akan menaikkan juga biaya masuk barang impor secara berkala kepada Meksiko, keadaan seperti ini tentu memanaskan tensi geopolitik dunia sehingga investor mengalihkan instrumen investasi ke safe haven, dan mata uang Swiss Franc merupakan salah satu instrumen tersebut sehingga kondisi ini bisa kembali menguatkan mata uang Swiss Franc pada pekan ini.
Secara teknikal pergerakan market pada timeframe daily, pair USDCHF masih berada dalam trend turun yang kuat, terlihat pada grafik pergerakan candle telah menembus kuatnya Moving Average 100 (Hijau) dan kini menguji moving averange 200 (Orange).
Pergerakan indikator stokastik telah cross kebawah dan histogram indikator MACD telah berada dibawah garis signal line, dan dengan indikasi tersebut maka memberi peluang besar bagi pair USDCHF untuk kembali bergerak turun pada perdagangan pekan ini.
- Rekomendasi: Sell
- USDCHF memiliki target turun pada MA 300 daily (abu-abu) di level harga 0.99425
- Level resistant berada pada MA 100 daily (hijau) di level harga 1.00415
USD/CHF Timeframe Daily
Menyerupai
Pasar saham Asia sebagian besar bergerak naik pada perdagangan Jumat (23/02/2024), mengikuti rally Wall Street..meskipun safe-haven tradisional franc Swiss juga menguat, dengan dolar turun 0,15%
Pasangan Swissy ini naik dari level pembukaan perdagangan akhir pekan ini di level 0,8734 di sesi Asia hari Jumat (09/02/2024), dan saat ini..Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin, pada hari Kamis kembali menegaskan bahwa para pembuat kebijakan memiliki kesabaran
Berita terbaru
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.